Hari Sabtu kemarin, ceritanya kita reunian di nikahannya Ritha. Yang datang ya muka-muka lama. Terkecuali Yulendra. Wah, jarang-jarang kan ketemu bapak yang satu ini. Yule masih sama kayak dulu hanya rambutnya itu lo yang luar biasa! Nah, kemarin itu, Yule sempat ngomentarin ketertarikan gw ama politik.
Entah gimana yang lain tapi masa kuliah adalah masa gw berkenalan dengan berbagai aliran ekstrim yang tadinya tidak gw ketahui sebagai anak sma yang lugu dan manis. Jadilah selama jadi mahasiswa gw punya sejuta idealisme yang nanti setelah bekerja, (katanya) bakal mengalami perubahan lagi. Sehingga, masuk kampus disambut dengan demo di boulevard, selebaran2, spanduk2 ama tempelan poster2 politik bukanlah hal yang aneh lagi. Terus terang gw bukan aktivis kampus, bukan juga partai atau bahkan jadi caleg (hehehehe). Gw baru sekali ngerasain ikut demo yg sebenarnya ke Jakarta waktu zaman jatuhnya Gus Dur. Itupun buat gw lebih kayak wisata politik karena gw mendadak jadi guide untuk teman-teman gw saat berdemo di sepanjang jalan2 utama Jakarta. Itu bunderan HI, itu Hotel Indonesia, itu rumahnya Bu Mega, itu kedutaan ini, itu istana presiden dst. Bahkan gw menikmati itu semua bukan sepenuhnya untuk berdemo tapi juga sekalian jalan-jalan. Walaupun tinggal di Jakarta, rasanya kalo gak perlu2 amat gw gak bakal lewat jalan2 itu. Hanya kapok juga karena setelah gw pikir2, gak ngaruh juga buat Gus Dur didemo dengan cara seperti itu. Lagian panas banget (heheheh...besoknya masuk kuliah dengan muka merah terbakar) dan gw gak setuju dengan cara demo yg agak2 merampas kepentingan pengguna jalan. Duh, bikin banyak orang menghujat tuh.
Tapi semua itu membuat gw menyadari walau gw bukan anak fisip (fak.ilmu sosial&politik) atau kader partai tertentu atau bahkan caleg (gak mungkin bgt) namun gw pengen peduli sama nasib negara ini dengan cara gw sendiri. Mungkin dulu bisa dengan ikutan demo (yang gak serius) dan sekarang sekedar jadi komentator dengan pengetahuan terbatas. Insya Allah dengan menyadari keterbatasan ini akan membuat gw mau tahu lagi, mau belajar lebih banyak dan ikut peduli. Makanya ya mungkin banyak komentar gw yg salah tapi buat gw sih ini udah awal yang bagus (pede dikit boleh dong!).
Selain itu sih, alasan utamanya karena gak punya bahan cerita aja di milis (kasus yang sama terjadi pada Harry Potter. Terbukti sampai detik ini gw belum juga nonton tu film, hanya suka heboh sendiri seolah gw penggemar terberatnya. well, iya sih... :> ).
Alasan lainnya adalah untuk mengasah kemampuan menulis. Ada seorang pengarang (yg sangat gw kagumi) yang bilang kalau menulis adalah bekerja untuk keabadian. Gw sangat berharap bisa jadi penulis dan punya buku yang bakal diingat oleh orang yang suka ama buku itu. Gw juga berharap bisa seperti Bilbo atau Frodo Baggins yang menempuh petualangan luar biasa sebelum menulis bukunya (amiin). So, maafkanlah diriku ini yang suka sok jadi komentator.
10.11.04
Subscribe to:
Posts (Atom)